Hadapi UNAS Sistem CBT !

Saya beropini bahwa kemajuan yang sangat pesat di bidang teknologi sudah merambah dunia pendidikan, buktinya sekarang serba online mulai dari tugas kirim ke email, rapor online, hingga ujian online...
Okelah, dalam mengikuti laju kemajuan yang cepat ini hal seperti ini memang harus dilakukan untuk menjadi pribadi yang berwawasan lebih maju & modern, asalkan saya berharap dengan sistem online ini kan semua jadi lebih jujur dalam mengerjakan soal-soal karena sudah dapat dipastikan tidak ada kesamaan soal pada setiap peserta UN. Harapannya semoga SDM para generasi penerus bangsa ini berevolusi menjadi lebih baik lagi karena kejujuran yang diprioritaskan.
Di sini saya juga mewakili beberapa opini dari para sahabat juga sih.


Sebenarnya mau membuat artikel yang berisi konten yang sedang hangat diperbincangkan akhir-akhir ini, namun materinya membingungkan. Biarlah, biar orang-orang politik yang menemukan solusi jalan keluarnya, apa daya kita hanyalah penonton paling-paling hanya bisa memberi saran dan kritikan.

Kembali ke topik pembahasan.
Sebagai seorang pelajar yang duduk di bangku sekolah paling akhir mungkin semuanya juga berpikiran sama dengan saya yaitu hanya fokus terhadap ujian-ujian yang akan datang dan UNAS iya Ujian Nasional !!!
Setelah di SD angkatan kami telah melewati UASBN dengan 5 paket yang pertama kali. Kemudian di SMP 20 paket soal UN juga pertama kalinya, dan akhirnya di SMK ini kami dihadapkan oleh sebuah kurikulum baru yaitu K13 ditambah lagi UNAS memakai sistem online. Kamipun tidak serta merta mengaggap diri kami selalu dijadikan percobaan awal untuk revolusi dalam pendidikan hal ini dikarenakan angkatan tahun kemarin ini UN nya juga dibuat sistem online walaupun masih kurikulum lama, dan juga tetap berpegang teguh pada prinsip "bukankah perubahan itu dimulai dari diri sendiri."

Tidak ada masalah sebenarnya mau sistem CBT atau Papper, yang namanya Ujian Nasional harus tetap dilaksanakan. Banyak pihak yang bertanya-tanya bahkan ada yang pro-kontra, kenapa sih kita ini lho sekolah kan 3 tahun namun kelulusan hanya ditentukan 3 hari ? Bukankah ini tak adil...
Namun, opini itu mulai hilang ditelan waktu, karena ada kabar baiknya kawan UN tahun ini tidak menentukan kelulusan, pihak sekolahlah yang menentukan, secara logika kita ini sudah tamat tapi belum tentu lulus sebab nilai UN kan juga menentukan dicetaknya SHUN, untuk melamar kerja di perusahaan, untuk melanjutkan ke PTN, bahkan bagi yang berminat menjadi TNI-Polri nilai UN juga sangat menentukan.

Jadi, tetap semangat iya belajar dan berdoa. Lebih baik kan yang wajar-wajar saja Sekolah menyatakan kita tamat belajar dan Nilai UN menyatakan kelulusan. Jangan sampai sembrono dengan cuek dan meremehkan seperti angkatan tahun kemarin dengan menyatakan opininya "halah UNAS itu lho nggak menentukan kelulusan. So, santai aja." Akibatnya nilai mereka tidak memenuhi standar untuk kelulusan, bahkan nilai rata-rata siswa SMK se-Surabaya juga menurun. Padahal di tahun sebelumnya waktu masih papper, sekolahku tempat menimba ilmu mendapat predikat nilai tertinggi UN SMK se-Surabaya dengan grade A, namun tahun kemarin mendapat D dengan predikat K (kurang).

Ayo, berubah jangan menjadikan itu sebagai sebuah tradisi. Buktikan dengan K13 dan UNAS online kita itu bisa berbuat banyak, kita punya motto "SMK Bisa!!!" suatu saat nanti kalian harus datang dalam keadaan SUKSES ke acara reuni para alumni. Ingat wejangan salah satu guru kita "Kuncinya yang utama hanya ada dua yaitu Jujur & Disiplin."
KEEP PASSION !!! Siap tempur April nanti...

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kata-kata Bijak Sang Proklamator

Surabaya Kembali Raih Adipura Kencana